05 Januari 2009

Takdir Anda adalah Bahagia

Banyak cara untuk menjadi sukses, menjadi kaya, menjadi berkuasa. Beberapa orang telah mencapai beberapa di antaranya. Sebagian orang telah berkuasa, sebagian yang lain telah menjadi sukeses dan sisanya telah menjadi kaya. Butuh upaya yang tidak terlalu sulit untuk mencapainya. Dengan ketiganya, apakah kita lantas dapat meraih bahagia?
Ini persoalan yang berbeda lagi. Bahagia adalah tentang dialog. Makna yang dibentuk dari interaksi antara satu orang dengan orang lain adalah kesepakatan untuk mendialogkan kebahagiaan sebagai proses sekaligus hasil. Kesepakatan yang melahirkan makna merupakan double dialog antara pembentukan makna bersama dengan penciptaan makna diri. Dialog terjadi secara simultan, dengan orang lain dan dengan diri sendiri. Kesepakatan yang melahirkan rasa senang, rasa suka cita, rasa bahagia, selain sebagai konvensi juga merupakan milik bersama yang dikatakan sebagai rasa buat bersama, misalnya antar pertemanan atau dalam keluarga. Secara eksternal, kebahagian yang seperti ini akan nampak jelas. Ambil contoh saja tentang dekorasi interior rumah. Kesepakatan antar anggota keluarga untuk mendesain ruang tamu, sumbangsih anak-anak untuk warna ruang tengah, atau hiasan masing-masing kamar yang mengakomodasi penghuninya. Tampak jelas.
Bagaimana dengan kebahagiaan yang kemudian diresapi sendiri. Sebagai dialog simultan antara bahagia yang dikonstruksi bersama dan yang dibentuk dalam diri, ini bisa berupa proses lanjut yang saling memantul untuk akhirnya menghasilkan bahagia yang dikehendaki, dikehendaki, dikehendaki.... tanpa terbatas, sampai akhirnya terbentur dengan yang namanya sedih. Di sinilah tercipta kebahagiaan sejati atau kebahagiaan semu, dimana kesedihan turut berpadu. Keputusan untuk apa yang akan dirasakan oleh hati juga didialogkan dengan kepala. Luaran internal sebagai sedih atau bahagia ini merupakan hasil akhir dari rasa yang diekpresikan dengan tawa atau tangis.
Namun bagaimana mengonstruksikan kebahagiaan dalam keadaan sendiri? Porsi dialog yang lebih besar terletak pada kontempelasi. Segala paradoks sedih dan senang menjadi hak pribadi untuk membuncahkan dalam rasa. Akan lebih mudah bagi orang yang terbiasa dengan dialog diri untuk menghasilkan rasa. Pantulan internal antar berbagai simpanan memori dan imajinasi membentuk rasa, pilihan kognisi akan warna senang atau sedih.
Perlu berbahagia juga bagi orang bertipe dialog eksternal. Jadilah diri Anda sebagaimana Anda suka. Anda adalah orang yang berhak menjadikan Anda siapapun sekaligus. Berbicaralah, tariklah ke atas, saksikan panggung pertunjukan Anda. Beri peringatan dan lakukan pemotongan jika perlu. Hidupkan ilustrasi, tepukkan tangan hingga penari latar beraksi. Hiaslah panggung Anda, tatalah lampu dan pencahayaannya. Senyumlah, tertawalah, menangislah untuk kehidupan skenario Anda. Jika Anda bisa menghidupkan dalam layar mata Anda yang berkedip lentik sampai senyum mengembang, kebahagiaan adalah otomatisasi dari kini dan di sini, menyekarang dan mendisini. Rasakah takdir Anda yang sebenarnya adalah bahagia.

Rudi Cahyono

Tidak ada komentar: