23 Januari 2009

menjadi everything

Hari ini merupakan hari "apa saja", bahkan bisa dikatakan hari-hariku, everything. Berawal dari dijalaninya pilihan yang menghendaki penyesuaian, orang-orang yang bekerja dengan cepat berdasarkan asumsi untuk menghasilkan justifikasi. Hari ini adalah hari apa saja, semua pekerjaan dipilihkan, bukan memilih. Sedikit saja mereka tak berselera, maka kita akan teraniaya dalam prasangka.
Ini adalah sebuah cerita tentang teman baru di tempat kerja yang masih berusaha menemukan alur dan jalurnya. Berbagai gambaran tentang impian yang ia bawa selama ini ketika menemukan wadah untuk menjadi, telah sirna dimakan kenyataan yang mengiringi dengan membabibuta. Dia memahami bahwa dirinya kali ini adalah everything.
Ada dua pilihan yang bisa ditempuh ketika posisi everything sedang disandang. Pilihan pertama adalah menyadari diri everything dan melihatnya sebagai sebuah olokan. Artinya, pilihan ini menjadikan orang bisa terombang-ambing dalam kesegalanyaan tersebut. Diri sudah mulai hilang, kompetensi sudah dienyahkan, keinginan telah tergadaikan.
Pilihan yang kedua adalah menghilangkan diri. Kesadaran penuh dibutuhkan dalam hal ini. Kesadaran bahwa dirinya telah meniada dan membentuk keberadaan baru tanpa bentuk. Namun demikian, beberapa hal patut dicoba untuk bisa menikmati ketiadaan dalam kesegalaan (everything), yaitu:
1. jalani saja tanpa interupsi,
2. terima saja tanpa mencari,
3. jangan terlalu merasa,
4. nikmati ketika sendiri,
5. tunjukkan kapasitas tatkala bersama

Rudi Cahyono

Tidak ada komentar: