04 Juli 2008

THE GOD OF SMALL ACTION

Pagi ini terbangun setelah tidur lagi pasca menunaikan ibadah. Aku lirik jam di hand phone menunjukkan pukul 05.18. Terdengar lirih suara dari radioku yang semalaman tak pernah mati. Ternyata lagu-lagu nasyid (lagu-lagu Islami) dari DeltaFMlah yang membangunkanku. Tidak sadar mulut komat-kamit mengikuti lantunan lirik yang ternyata pernah aku nyanyikan 6 tahun yang lalu, lagu dari dari Rayhan, "Berhibur".

Berhibur tiada salahnya
Kerna hiburan itu indah
Namun pabila salah memilihnya
Membuat kita jadi bersalah

Di sini kita berkumpul bersama
Menyanyikan lagu yang suci indah
Irama pujian kepada Alloh
Alunan sholawat kepada Rosul

dst dst....
Ingatan melayang seiring mulut berdendang. Di pojok ruang kelas besar Fakultas Psikologi ada seorang penabuh gendang yang dengan rancak bana memukul perkusi. Empat orang memegang mic, satu mic untuk dua orang. Satu lagi asyik mengayun tamborin dari pasir dan bekas wadah susu fermentasi. Suara syahdu menggema bukan hanya di dalam kelas, menyeruak merambat menyentuh setiap telinga.

Aku memeriksa phonebook di hp-ku. Ternyata nomor mereka masih bertengger di situ, teman-teman anggota group vokal nasyid yang dulu cukup dikenal di kampus. Group yang pernah menaklukkan kejuaraan nasional dan berada di urutan ke14 tangga lagu nasyid. Pernah juga menggemparkan hall di tengah supermall Tujungan Plasa Surabaya. Semua ingatan itu begitu indah dan sepertinya baru kemarin.

Niatan aku teruskan dengan membukan new text pada menu message di hp. Aku mengetik,

"Heri, guk,war,tyo,wahyu,ihda,aku barusan nyanyi2 nasyid ndiri. Jd ingetG-third. Kapan rekaman qt keluar?"

G-third adalah nama kelompk nasyid yang pernah kami bangun dan besarkan. Nama G-third berasal dari inisial nama kami, Gaguk, Tyo, Hery, Ihda, Rudi dan Dhana. Sementara itu Wahyu baru bergabung satu tahun setelah berdiri. Meski demikian, tidak jarang ada additional player atau featuring vocal. Dauz dan Ardi juga sering terlibat.

Setelah sms diketik, aku segera mengirimkannya. Sembari menunggu reaksi dari teman-teman, aku membaca lagi sms itu. Tiba-tiba air mata meleleh di pipi. Baru sadar jika salah satu teman yang rencanan mau aku kirimi semua telah mendahului. Tyo meninggal dunia karena kecelakaan. Beliau ditabrak kereta api tepat sebelum kita manggung untuk kejuaraan setingkat Jawa Timur.

Beberapa menit kemudian datanglah balasan dari Hery,
"He5x.Ngapain nyanyi2 sndiri? Ok rud,nti kita kOnser heboh lg. He5x"

Balasan yang lain datang dari Gaguk,
"Rudi...!!!"

Sedangkan Ihda,
"Tak terasa semua berlalu begitu cepat. I miss u all"

Bahkan Dhana,

"aQ turut prihatin atas mslh kejiwaan yg menimpamu..."

Balasan terbaru dari Wahyu,

"Iyo iyo kpn iki gawe rekamane..Sukses karir juga sukses nasyid,hehe.."

Meski tidak semua orang membalas, tapi sms tersebut telah membawa semua ingata menyatu seketika, menciptakan dialog dalam jaring-jaring jarak jauh yang tak terlihat. Pada saat yang sama semua energi terkumpul, menciptakan dialog lewat media ingatan, kenangan masa lalu.

Inilah yang dinamakan ulah kecil yang menghimpun energi. Keharuan dan romantisme yang menyatu seketika. Coba bayangkan jika efek-efek seperti ini dilakukan dalam membina hubungan rumah tanggal, persahabatan, dengan kekasih, rekan kerja, kolega, sesama aktivis organisasi. Dunia akan disatukan pada jangkar (anchor) ingatan. Hanya saja kemana ingatan itu akan kita bawa. Jika kita ingin menghimpun energi positif, maka carilah kenangan-kenangan yang menyenangkan, menggairahkan, memberi semangat. Sebarkan dan ajaklah orang lain untuk berdialog. Gunakan sekreatif mungkin dengan pertanyaan atau pernyataan yang mempunyai kekuatan emosional yang memancing reaksi. Tujulah apa yang ingin dihasilkan dari pembentukan jaringan dialog raksasa dari keusilan hal kecil. Selamat mencoba!

Kabar baik Indonesia?

Rudi Cahyono

http://rudolphcahay.blogdrive.com/

Tidak ada komentar: